Kampusku dulu........

Kamis, 21 Mei 2009 · 0 komentar



1987 - 1992,

disana dulu belajar beton bertulang, beton prestress, kayu, baja, mektek, mektan, lapangan terbang, pelabuhan, jalan raya, manajemen proyek, irigasi, hidrologi, sap80, sap90 dan lain-lain....

Baca Selengkapnya ...

DSDP (2)

· 1 komentar


DSDP, bersih itu mahal! (2)

Rusaknya Badan Jalan
Selain karena biaya operasional dan maintenance yang tinggi, yang juga membuat proyek DSDP mahal adalah biaya tidak langsung. Seperti bergelombangnya jalan raya Sesetan yang sudah pasti ada andil dari proyek DSDP. Perbaikan jalan tersebut di kemudian hari tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Kalaupun sudah diperbaiki, kerusakan badan jalan akibat proyek DSDP bisa muncul lagi dimasa-masa berikutnya. Hal ini disebabkan pemasangan pipa dengan system jacking tidak membuat kita tahu bagaimana kondisi dibawah badan jalan pasca konstruksi DSDP. Bisa saja masih ada lubang-lubang dibawah badan jalan yang tidak diprediksi, suatu saat bisa terjadi ambles lagi.

Pemasangan pipa lateral dari pipa induk menuju house inlet (di rumah penduduk) yang menggunakan system bor manual juga paling banyak menyebabkan amblesnya badan jalan. Hal ini disebabkan karena pengurugan kembali tidak maksimal, sehingga menyisakan lubang-lubang yang tidak kelihatan di bawah badan jalan. Setelah sekian lama akan ketahuan dengan amblesnya jalan disekitar pipa lateral. Seharusnya pengurugan bisa maksimal apabila material yang dipakai adalah material yang mudah pemadatannya, seperti pasir. Dengan dimasukkan pasir dan diikuti dengan penyiraman sampai pasir mengisi penuh lubang-lubang diluar diameter pipa, amblesnya badan jalan bisa dihindari. Harusnya konsultan perencana bisa ‘memaksa ‘ kontraktor untuk memakai material berpasir dengan cara membuat spek yang jelas serta khusus untuk urugan tersebut, dan estimasi biaya (Engineer Estimate) juga memasukkan harga material urugan pasir. Apabila tidak, maka kontraktor akan seenaknya bekerja.

Untuk mengurangi biaya perbaikan jalan yang dikeluarkan pemerintah, seharusnya bisa dengan menerapkan secara tegas klausul kontrak yang berhubungan dengan jaminan konstruksi (setelah jaminan pemeliharaan berakhir). Undang-undang jasa konstruksi mensyaratkan jaminan konstruksi paling lama 10 tahun. Biasanya dipakai 5-10 tahun. Apabila jaminan konstruksi dalam kontrak disebutkan selama 10 tahun, maka selama masa itu kontraktor wajib memperbaiki kerusakan-kerusakan yang disebabkan karena tidak beresnya pelaksanaan.

Bersambung……….

Baca Selengkapnya ...

DSDP, bersih itu mahal

Selasa, 19 Mei 2009 · 0 komentar

DSDP, bersih itu mahal!

Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) adalah proyek pembangunan jaringan limbah cair untuk kota Denpasar. Studi kelayakan proyek ini mulai dibuat sejak tahun 1993, Detail Engineering Design mulai dibuat tahun 1997 dan masa konstruksi (Phase I) mulai tahun 2003 dan rampung tahun 2008. Wilayah yang sudah dikerjakan adalah Kota Denpasar, Sanur dan Kuta (Seminyak dan Legian). Sedangkan untuk wilayah kelurahan Kuta belum dilaksanakan karena penolakan sebagian besar masyarakat.

Sistem yang dipakai DSDP adalah system gravitasi. Untuk wilayah dalam kota Denpasar, full system gravitasi. Sedangkan untuk Sanur dan Kuta, karena kontur yang tidak memungkinkan dibuatkan rumah pompa (Pumping Station) masing-masing di Jalan Danau Tempe untuk wilayah Sanur dan di Br. Abianbase untuk wilayah Kuta. Pumping Station dibuat untuk menaikkan elevasi pipa karena pada titik-titik tersebut galian pipa sudah mencapai kedalaman 7 meter. Di wilayah Sanur, lagi-lagi karena kontur tanah, dibeberapa tempat dibuatkan Wet Pit Pumping Station untuk menaikkan elevasi pipa. Untuk lokasi dimana pipa harus melintasi sungai, dipakai metode siphon apabila elevasi dasar sungai lebih rendah daripada elevasi dasar pipa.

Biaya yang sudah dihabiskan untuk membangun jaringan DSDP Phase I sudah ratusan miliar ( mungkin lebih setengah triliun? ). Konsultan yang mendesain dan melakukan supervisi sudah pasti dari negara yang memberi kita pinjaman (baca: hutang), yaitu Pacific Consultan International (PCI) konsorsium dengan konsultan lokal Indonesia. Kontraktor yang mengerjakan fisiknya juga konsorsium perusahaan BUMN dan perusahaan Jepang khusus untuk nilai kontrak di atas 100 miliar (International Competitive Bidding), sedangkan untuk nilai kontrak dibawah 100 miliar sebagian besar dikerjakan oleh BUMN.

Biaya konstruksi yang mahal dan biaya operasional serta maintenance yang mahal adalah wajar untuk mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kalau upaya penyehatan lingkungan tidak dimulai dari sekarang, biaya konstruksi akan semakin membengkak akibat semakin padatnya wilayah. Kerugian akan jauh lebih besar apabila lingkungan kita tidak sehat, pariwisata yang kita andalkan akan lesu darah akibat tamu-tamu sudah pasti akan menjauhi wilayah yang tidak sehat. Pemerintah tidak boleh mundur, harus jalan terus untuk melanjutkan pembangunan jaringan air limbah phase kedua. Biarkan orang mencibir “DSDP berbiaya mahal tapi tidak maksimal”. Hasil dari kerja keras pemerintah akan kelihatan beberapa tahun kemudian. Pihak legislatif juga harus mendukung penuh, dengan cara membuat anggaran yang cukup agar operational dan maintenance DSDP berjalan dengan baik. Pemerintah harus mensubsidi biaya operational dan maintenance tersebut, karena tidak mungkin badan yang mengelola DSDP hidup dari pungutan konsumen. Lebih baik biaya kunjungan pejabat dan dewan keluar negeri dihilangkan untuk selanjutnya dipakai mensubsidi biaya operasional dan maintenance DSDP. Itu jauh lebih bermanfaat.
Bersambung………….

Baca Selengkapnya ...

Bagaimana Silo dibangun

Senin, 18 Mei 2009 · 0 komentar



Bagaimana Silo dibangun?

Silo adalah tempat penampungan bahan semen atau semen yang biasanya ada di setiap pabrik semen. Di Bali, Silo ada di Singaraja yang dipakai untuk menampung semen produksi pabrik Semen Gresik dan Semen Tonasa. Semen curah hasil produksi kedua pabrik tersebut diangkut dengan kapal khusus untuk ditampung di silo. Dari Silo tersebut kemudian dipacking dijadikan semen dalam bentuk zak, dan sebagian diangkut dengan truck kapsul untuk memenuhi permintaan beberapa pengusaha beton ready mix.

Di pabrik Semen Gresik di Tuban (1992) saya ikut membantu menangani 2 buah Homogenezing Silo dan 4 buah Semen Silo. Sedangkan di pabrik Semen Tonasa, saya menangani full time 2 buah Blending Silo. Konstruksi semua silo tersebut hampir sama, beton bertulang dengan tambahan gaya prategang (post tension).

Diameter blending silo yang dibuat di pabrik semen tonasa sebesar 21 meter. Tebal dinding bagian bawah sampai ketinggian 20 meter adalah 1.2 meter. Setelah ketinggian 20 meter ketebalan dinding dibuat 60 cm. Ketinggian blending silo adalah 70 meter. Kabel prestress dipasang pada dinding ketebalan 60 cm, sedangkan pada dinding setebal 1.2 m tidak dipasang kabel prestress. Jarak kabel prestress bervariasi mulai dari 30 cm sampai 60 cm.

Sistim formwork (bekesting) yang dipakai adalah sistim slipforming yang dapat bergerak naik secara otomatis kurang lebih 30 cm setiap jam. Alat yang menggerakkan slipform adalah beberapa jack yang ditempatkan di tengah-tengah ketebalan dinding. Jack merambat naik pada sebatang besi (jack rod / climbing rod) yang ditanam didalam beton.



Pengecoran dilaksanakan selama 24 jam nonstop, sampai dinding mencapai ketinggian tertentu yang telah direncanakan. Pengecoran tidak boleh berhenti kecuali telah mencapai ketinggian tertentu dimana tower crane harus dinaikkan ketinggiannya. Pernah kita tidak pernah berhenti melaksanakan pengecoran selama 24 jam sepanjang 6 hari berturut-turut.
Pada saat awal (hari pertama) memulai pengecoran memang sulit karena harus mengkoordinasikan beberapa tenaga yang tugasnya berbeda-beda. Ada group tukang cor, ada group tukang pembesian, ada group tukang finishing dinding luar dan dalam, ada group tukang las yang tidak pernah berhenti menyambung jack rod, ada tukang pasang tendon prestress, dan ada satu group khusus memantau slipform agar bergerak naik secara bersamaan disepanjang keliling dinding. Ada juga surveyor yang bertugas memantau vertikal tidaknya dinding silo. Karena pengecoran secara terus menerus, maka tenaga dibagi 2 ship. Satu group bertugas siang hari dan satu lagi bertugas malam hari. Pada minggu berikutnya shipnya dibalik, yang malam bertugas siang dan yang siang bertugas malam.
Yang banyak menguras tenaga dan pikiran adalah pada saat melaksanakan eksperimen di lab beton, dimana untuk sistim slipforming jenis beton yang dipakai tidak sembarangan. Harus diperhitungkan kapasitas produksi tower crane sehingga didapat waktu yang dibutuhkan untuk sekali cor keliling dinding, maka akan didapat berapa setting time beton yang diperlukan. Beton yang pertama dituang tidak boleh setting sampai seluruh keliling dinding diisi beton. Sebulan lebih bereksperimen di lab, untuk mendapatkan beton dengan setting time yang dibutuhkan. Segala macam additive beton dipakai, tetapi tidak berhasil. Tidak seperti waktu mengerjakan silo di semen gresik, yang lebih mudah mendapatkan beton dengan setting time yang diperlukan. Akhirnya didapat kesimpulan ternyata semen yang dipakai oleh readymix adalah semen curah yang suhunya masih tinggi, sehingga setting time menjadi sangat cepat walaupun diberi additive. Satu-satunya cara adalah memakai semen zak yang sudah mengendap di gudang sampai suhu semen turun. Akan tetapi pihak pabrik semen tonasa tidak bisa memenuhinya, akhirnya saya usulkan agar dipakai air es untuk mencampur beton di batching plant sehingga diharapkan temperature beton menurun dan setting time beton tercapai. Semua orang tertawa mendengar ide tersebut, dan tidak dipakai. Pengecoran dilakukan dengan beton biasa dan tambahan additive saja. Hasilnya? Ketika slipforming dinaikkan, beton langsung crack dan keropos, karena setting time beton terlalu cepat. Harusnya slipforming dinaikkan sebelum setting time beton tercapai. Pada akhirnya, setelah kegagalan pengecoran pertama, maka usul pemakaian air es dipenuhi. Maka dibuatlah bak penampung es balok di batching plant untuk mendinginkan air pencampur beton. Setiap memulai pengecoran didatangkan satu kontainer es balok dari kota Ujung Pandang (sekarang Makassar). Hasil pengecoran otomatis bagus karena setting time beton terpenuhi……………

Baca Selengkapnya ...
Kamis, 14 Mei 2009 · 2 komentar

TRANSPARANSI RTRWP Bali.......

Ribut-ribut mengenai rancangan RTRWP Bali seperti yang dimuat selama 2 hari di harian Bali Post, membuat kami ingin tahu lebih banyak tentang orang-orang yang terlibat didalam penyusunannya. Selama ini yang diungkapkan hanya perusahaan yang menyusunnya. Seharusnya wartawan melakukan investigasi yang lebih dalam tentang siapa-siapa ( yang disebut “tim ahli” ) yang terlibat didalam penyusunannya. Kebanyakan perusahaan/konsultan lokal tidak memiliki sumber daya manusia sekelas “ahli”, sehingga biasanya pekerjaannya diborongkan ke dosen-dosen yang merasa “ahli”.

Perusahaan dan orang-orang yang terlibat dalam penyusunan sebuah RTRWP haruslah bertanggungjawab terhadap hasil kerjanya, karena biaya penyusunannya menggunakan anggaran negara / uang rakyat. Makanya kami menginginkan media mengungkap secara transparan intelektual-intelektual yang terlibat didalamnya. Sehingga apabila beberapa tahun kemudian terjadi kerusakan alam Bali akibat kesalahan dalam penyusunan RTRWP, masyarakat tahu orang-orang yang bersalah, baik itu orang-orang yang disewa oleh perusahaan maupun anggota dewan yang menyetujuinya.

Setiap pekerjaan pasti ada tanggungjawab dan resikonya, apalagi untuk pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan anggaran negara. Misalnya, dalam bidang jasa konstruksi apabila ada kesalahan dalam penyusunan suatu studi kelayakan atau perencanaan maka bisa dikenakan pidana lima tahun dan denda 10%. Apakah pekerjaan penyusunan RTRWP mempunyai resiko seperti dalam bidang jasa konstruksi? Apabila tidak, alangkah enaknya bekerja dan dibayar tanpa resiko apapun……….

Baca Selengkapnya ...
· 0 komentar

civil engineer
saya nyoman upadhana, alumni SMP 4 Denpasar, SMA 3 Denpasar, dan T. Sipil Konstruksi ITS Surabaya ( lulus 1992 ). Blog ini saya buat sekedar untuk berbagi pengalaman (bagi yang memerlukan). Atau ada yang ingin menggunakan jasa saya untuk analisa struktur, silahkan hubungi saya..........

Baca Selengkapnya ...